-
dayclaus66 posted an update 3 years, 4 months ago
SariAgri – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketegasannya dalam upaya melakukan pengawasan keamanan bahan pangan, dan juga pakan asal produk pertanian telah dilakukan oleh jajarannya di Badan Karantina Pertanian (Barantan).
“Kalau sampai lalai atau tanpa Karantina, maka akan sangat berbahaya bahan pangan bagi masyarakat di NKRI ini," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja monitoring pengawasan tindakan karantina pertanian di Kargo Ekspor dan Impor, Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Dalam lawatannya tersebut, Syahrul memantau tindakan pemeriksaan terhadap pelayanan perkarantinaan komoditas pertanian, serta memastikan pelayananya telah berjalan sesuai dengan sistem operasional prosedur, dan dikawal dengan baik.
“Karantina pertanian mengatur keluar masuknya bahan komoditas baik untuk pangan, farmasi atau bahan kimia, obat obatan, bahkan bahan untuk kosmetik,“ jelasnya.
Syahrul menyebutkan bahwa penguatan sistem perkarantinaan akan menjadi salah satu fokus kerjanya, khususnya dari sisi sarana dan prasarana serta SDM yang mumpuni.
"Dengan tugasnya yang strategis yakni berkaitan dengan fungsi keselamatan, keamanan, dan kepentingan nasional, maka perlu dukungan dan sinergi dengan semua pihak,“ ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Barantan, Ali Jamil menyatakan bahwa selama masa bulan Ramadan hingga jelang H-1 Idul Fitri terjadi peningkatan lalu lintas komoditas pertanian, baik ekspor, impor, antar area, maupun transit.’
"Ini telah kami antisipasi dengan tetap memberlakukan masa layanan karantina, termasuk di masa libur lebaran, unit layanan karantina tetap beroperasi," terangnya.
Jamil menambahkan bahwa pengawasan tersebut dilakukan juga demi mengantisipasi peningkatan laju ekspor khususnya pada komoditas super prioritas yakni Sarang Burung Walet (SBW) dan Porang yang tengah digalakkan pemerintah belakangan ini.
Berita Pertanian Indonesia "Kedua komoditas ini mendapat perhatian khusus dari Pak Menteri, jangan sampai ada hambatan akses pasar atau keterlambatan layanan sertifikasi," pungkasnya.
Video Terakit:
Berita Pertanian Terkini