• childsarah98 posted an update 3 years, 4 months ago

    SariAgri – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan pihaknya telah menguji 60 jenis bahan herbal, seperti minyak atsiri, serbuk dan daging buah yang memiliki kemampuan menetralisir virus.
    Berita Pertanian Indonesia Dari hasil pengujian, eucalyptus memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan bahan herbal lainnya.

    Saat ini, lanjut dia, Balitbangtan telah mengembangkan beberapa prototipe produk berbasis eucalyptus seperti Roll On, Inhaler, Balsem dan Kalung Aromatherapy. Produk eucalyptus yang dikembangkan menggunakan formula yang telah diuji secara in vitro di Laboratorium BSL-3 BBalitvet.

    Sementara itu Ketua Tim Riset Eucalyptus, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Arif Santoso mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Balitbangtan ingin membuktikan apa yang terjadi pada pengujian in vitro, uji hewan dan uji laboratorium kemudian diterjemahkan ke pasien.

    “Kita menggunakan metode ilmiah yang standar, memang hasilnya baik. Posisinya, eucalyptus sebagai adjuvan artinya obat tambahan. Jadi pasien mendapat obat yang seharusnya dan eucalyptus. Hasilnya lebih baik dibandingkan tanpa eucalyptus. Itu yang kami dapatkan," ujarnya dalam acara Talkshow Satu Tahun Penilitian Eucalyptus, Rabu (5/5/2021).

    Baca Juga: Eucalyptus Disebut Kurangi Gejala dan Percepat Penyembuhan COVID-19 Ini Hasil Uji Klinis Produk Eucalyptus Balitbang Terhadap SARS-CoV2

    Ke depan, lanjut Arief, pihaknya akan melakukan pemnelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga bisa diaplikasikan secara luas ke masyarakat.

    Sebelumnya, Berdasarkan studi terkait aktivitas antivirus senyawa 1,8-cineole pada SARS-CoV-2 melalui uji molecular docking yang dilakukan Sharma & Kaur pada tahun 2020, menunjukkan Main protease (Mpro)/chymotrypsin seperti protease (3CLpro) dari COVID-19 menjadi target potensial penghambatan replikasi Coronavirus.

    Senyawa 1,8-cineole yang juga disebut eucalyptol adalah komponen utama dari minyak atsiri yang ditemukan dalam daun eucalyptus. Senyawa 1,8-cineole dalam eucalyptus memiliki kemampuan dalam menetralisir virus, anti inflamasi dan antimikroba.

    Video terkait: