• childsarah98 posted an update 3 years, 4 months ago

    SariAgri – Industri di bidang pertanian perlu dikelola secara lebih lanjut supaya Indonesia mampu merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 di bidang pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

    Oleh karena itu, dosen Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Arman Hakim Nasution menawarkan sistem pertanian terpadu dengan penerapan sistem ekonomi sirkular. 

    Arman mengatakan sistem ekonomi yang bersifat linear perlu diganti menjadi sistem ekonomi sirkular. Dia menjelaskan, ekonomi sirkular berfokus pada pengoptimalan bahan baku dan sumber daya secara berkelanjutan untuk tetap menghasilkan nilai ekonomi tertinggi.

    Sementara itu, sistem ekonomi sirkular, imbuh Arman, harus diterapkan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang pertanian. Ia menilai, bidang ini memiliki potensi kuat yang mampu dikembangkan di Indonesia secara luas dan menyeluruh.

    “Kita harus membuat sistem pertanian terpadu,” ungkap Arman, Rabu (19/5).

    Berdasarkan penjelasannya, sistem pertanian terpadu adalah pola pertanian dimana satu komoditas dengan komoditas lainnya saling mendukung, sehingga biaya produksi dapat ditekan semaksimal mungkin.

    Sebagai contoh, Arman menampilkan diagram sistem pertanian terpadu yang sudah diterapkan oleh Kecamatan Labangka, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia menuturkan, Kecamatan Labangka membentuk food estate dengan memanfaatkan keseluruhan sumber daya, yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan dalam menjalankan industrinya.

    Dalam diagram yang ditampilkan, bidang-bidang industri di Labangka memiliki keterkaitan antara satu sama lain.  Bidang-bidang industri tersebut saling menyuplai bahan dan hasil produksi sehingga terjadi timbal balik dan perputaran komoditas.

    Lebih lanjut, Arman juga mengungkapkan bahwa sistem pertanian terpadu di Labangka yang terbukti memiliki pengaruh kepada pembagian pasar yang lebih kompleks.

    Berita Pertanian Terkini “Labangka adalah contoh yang baik bahwa kita bisa membagi pasar berdasarkan kebutuhan lokal, nasional, dan internasional,” tuturnya.

    Arman menjelaskan, sistem pertanian terpadu dapat dilaksanakan dengan cara merancang model bisnis yang lebih sirkular. Berita Pertanian Terbaru “Pengukuran kinerja juga dilakukan secara seimbang pada aspek keuangan, sosial, ekonomi, lingkungan, serta keterlibatan masyarakat,” ucap dia.

    Video terkait: